Pages

Showing posts with label future. Show all posts
Showing posts with label future. Show all posts

Saturday, October 20, 2012

Monologue: The Brand New Of Me

Rasanya udah lama gak nge post. Itu post-an terakhir tuh tanggal 30 September ya? Gak kerasa kan sekarang udah mau minggu ke-3 bulan Oktober aja... ._. Dan ini post bulan Oktober baru muncul sekarang nih, hehe ._.v Karena sibuk sekolah dan UTS juga sih sebenernya, bloggers...
Oke, sebelum ke judul, aku lagi mikirin ngubah tampilan blog ini nih. Perasaan bosen juga sih gak ganti-ganti, walaupun masih suka sih sama tampilannya sebenernya. Rasanya udah cuco gimanaaaa gitu :D 
Back to the title, The Brand New Of Me. 
Enggak kok, gak ada yang berubah dari aku. Aku masih aku yang dulu. Masih aku yang kemarin-kemarin. Bedanya, aku yang sekarang bakal lebih optimis, ngebuang rasa males, ngebuang rasa ngantuk dikelas, lebih aktif di kelas,  ngepadatin jadwal harian, dan yang pasti udah tau dan yakin cita-citanya mau kemana.
Cita-cita aku gak gampang. Kalau dipikir-pikir sampai overthinking, aku sendiri bahkan mungkin bakalan mikir, "bisa gak ya aku kesana?" Tapi enggak! Aku berusaha keras biar gak overthinking. Overthinking makes me down. And then insecuring myself against my abillity. That's suck.
Selain itu, sebagian orang juga bilang, "Susah, Din kalau mau kesana. Apalagi dari negara kita." Awalnya aku setuju dengan mereka. Dan pada akhirnya aku sendiri juga gak PD buat ngambil cita-citanya. Tapi kemudian, aku melihat seseorang dari negara ini. She's a woman, and she lived my dreams. And she inspired me with all her hardworks. Dia bisa, kenapa saya enggak? Ikutin aja langkahnya. Mungkin kita akan berbeda cerita, tapi kalau aku mau belajar, kenapa enggak?

Pokoknya kedepannya harus lebih giat, Din! Dan bloggers, kayaknya ngepost blog nya bakalan jadi jarang. Kali ini aku bener-bener ingin ngejar nilai. Kemarin tuh ternyata aku salah prinsip. Prinsip aku ketika milih jurusan IPA, aku bilang "Aku gak mau IPS, karena hafalan semua" mungkin juga itu tuh secara gak langsung aku bilang, "Aku milih IPA karena cuman berumus, bukan teori." Alhasil nilai biologi UTS kemarin hancur, karena biologi pelajaran hafalan.
Gita, seseorang yang jadi inspirasi aku tadi, dia bilang di blognya, "I love study!" Aku ingin kata-kata itu juga nerap di prinsip hidup aku. Kemarin-kemarin, aku galau. Kenapa? Gara-gara overthinking, overanalyze, dsb. Aku mikirin salahnya sistem disini. Sistem yang nerapin banyak pelajaran lah, atau UN lah, apa lah, dan sebagainya. Ditambah lagi mikirin quote dari film series, "I want to be a photographer. Why should I learn psych?" That line is so damn true, right? I know. Itu bikin aku mikir, "Aku ingin kerja di suatu tempat yang berhubungan dengan teknologi. Kenapa aku harus belajar kimia, biologi, atau apapun itu yang gak ada hubungannya sama cita-cita aku? Bukankah mempelajarinya semacam buang-buang waktu?"
Akhirnya aku curhat aja ke si Pewe. Dia bilang, "Iya, emang bener banget, Din. Tapi ya... harus ikhlas."  Terus aku bilang, "Harus ngikutin sistem yang salah dengan ikhlas gitu? Tapi kan salah..." Kata Pewe, "Ya itu sih terserah kamunya aja, Din." Hening, guys.
Tapi terus aku mikir lagi. Iya ya, mungkin selama ini aku gak ikhlas nerima pelajarannya. Padahal kalau misalkan aku mau ngerti, pasti bisa. Dan bukannya itu sifat aku ya? Cuman mau belajar yang aku mau atau yang menarik aja? Ya kali. Selama ini aku nentang sistem disini. Dan bikin otak aku nentang pelajaran yang gak ada hubungannya sama cita-cita aku. Dan untuk saat ini, ini tuh salah. Walaupun sebenernya bener, tapi dalam kondisi yang salah, tetep aja salah. Ya gak?
Akhirnya aku nyerah nih bloggers. Aku nyerah nentang keadaan. Aku bakal ngikut permainan sistem disini. Prinsipnya, jadi gini, "Kalau aku hebat, aku pasti gak akan kalah sama sistem yang salah ini kan? Aku pasti bisa ngedapetin nilai yang gede di semua pelajarannya kan? Dan ketika aku lulus dengan nilai yang tinggi, disitu aku tau, kalau aku yang jadi pemenangnya. Bukan sistemnya."
Dan berhasil. Hari Kamis kemarin, adalah hari pertama sekolah dengan prinsip yang baru. Ditambah keyakinan cita-cita. Rasanya tuh... Super Semangat! Dikelas gak ngerasa ngantuk. Eh sebenernya agak ngantuk sih ya, tapi otak aku langsung nerapin, sadar, dan bilang, "Gak kok, gak ngantuk!" Dan ketika pelajaran sejarah yang super malesin tugasnya, otak aku bilang lagi, "Gak males. Jangan kalah sama males!" Berhasil dengan sukses lho, bloggers.
Jadi.. buat semangat itu ternyata datangnya emang dari diri sendiri, ya? Percuma aja bilang, "Aku ingin semangat" tapi mindset kita males. So here I am with a new dream and spirit. Dear laziness, I dare you to beat me. And my next challange is: brave to stand up and stopping my shy, so there'll be no nervous!

"Everythime when there's opportunity, take it. Push yourself to the limit. And the most important of being success is: Challenging yourself" - People from Google.

Monday, August 13, 2012

My opinion for education life

Tengah malem gini dapet ide yang cemerlang *uhuk*. Efek banyak tugas, dan kemudian tugasnya terbengkalai dan akhirnya nulis di blog. Gatel ingin ngomel, gak mungkin di tweet semua, karena bakalan spamming. Yaudah ditulis disini aja deh ya, haha.
Lagi. Untuk yang kedua kalinya gue nulis tentang pendidikan di Indonesia. Bukan. Bukan masalah UN. Lagi gak usum sekarang mah.
Jadi gini, lagi ngerjain tugas tiba-tiba kepikir: "Kalau aja kita boleh memilih beberapa mata pelajaran buat sekolah, mungkin gue gak perlu ngerjain tugas-tugas dari pelajaran yang gue gak kurang suka."
Dari pemikiran itu, muncul lah 'mungkin-mungkin' yang lain. >:)
Maksud gue disini, kayak sekolah luar negeri gitu, bisa milih pelajaran yang kita suka aja. Gue juga gak tau di luar negeri itu mereka maju apa karena sistem pendidikannya yang kayak gitu atau bukan, yang pasti, gue mikir...
Sebodoh-bodohnya orang, pasti mereka punya keunggulan tersendiri. Maksudnya, mungkin aja si A itu matematikanya jelek, tapi liat dong dia di pelajaran lain. Mungkin dia bagus di olahraga? Dan untuk di Indonesia, hal yang gini tuh agak merugikan. Karena pada akhirnya, kita kan sistem rapot, dan biasanya di ranking dari jumlah dan rata-rata rapot. Kalau matematikanya dapet 7 dan olah raga 9, berarti hasil akhir dia nilai 8 dong? Menurut gue ini gak adil.
Coba deh, kalau dia bisa milih pelajaran yang dia sukai yang dia kuasai, atau se-enggaknya, pelajaran yang bahkan 'lumayan menyenangkan' bagi dia sekalipun, mungkin nilai dia relatif tinggi. Walaupun mungkin minimal kita cuman ngambil 5 mata pelajaran. Dan berawal dari suka, maka kita mau buat belajar. Dan semakin lama, wawasan terhadap pelajaran-pelajaran itu makin bertambah, kemudian sukses menuju PTN, aamiin.
Beralih ke rumor tahun depan katanya masuk PTN itu pake NEM. Alias nilai UN. Apa itu adil buat orang yang lemah dalam salah satu pelajaran UNnya? Padahal, tujuan jurusan di PTNnya misal sama sekali gak ada kaitannya sama pelajaran yang lemah itu. Dan ketika dia gagal.... Saya tahu itu nyesek pake banget.
Buat apa dituntut harus bisa semua mata pelajaran kalau hasilnya biasa aja? Mendingan juga sedikit mata pelajaran, tapi bener-bener di kuasai~ Semua orang di negara ini ingin dong anak-anak bangsanya maju, bukan cuman berkembang aja kan? 
Menurut gue, sistem yang sekarang ini semacam "yang kayak makin kayak, yang miskin makin miskin". Karena orang yang mereka anggap bodoh itu, keburu mati sebelum perang, bro. Kasihan. Mereka mungkin gagal di beberapa mata pelajaran, dan langsung di cap bodoh sama sebagian orang. Sebagian orang itu mungkin gak tau keahlian dia yang dia punya. Semacam bakat terpendam. Disaat dia mau ngeluarin bakatnya itu, dia gak PD, alhasil kacau.
Kalau aja dia di kasih kesempatan sebelum perang. Perjalanan hidupnya mungkin, dia masuk SMA, udah gitu di SMAnya ada kemungkinan untuk berprestasi, karena dia hanya belajar pelajaran yang dia kagumi. Masuk PTN yang sesuai dengan pelajaran-pelajaran tertentu yang dia pilih. Keluar PTN, kerja. Setahu gue, meningkatnya pekerja di suatu negara, bakal berpengaruh terhadap perekonomian di negara tersebut.
Sekarang untuk dia yang gak PD dan akhirnya kacau tadi, perjalanan hidupnya mungkin... dia masuk SMA, di SMA dia merasa gak mampu, gak sanggup. Kemudian tes masuk PTN, kemudian gagal. Lalu jadi pengangguran lulusan SMA. Dan semakin banyak pengangguran di suatu negara, semakin menurun pula tingkat perekonomian di negara tersebut. 
Lo yang baca mungkin mikir, "Ah itu mah orangnya aja gak ada kemauan untuk bisa, bla bla bla". Dan biasanya orang yang ngomong pendapat tadi orang yang arogan. Ngaku lo, ngaku!! >:) Gini bro, semua orang itu beda. Ya. Mungkin sebagian orang bisa menguasai seluruh mata pelajaran tersebut. Tapi pernah gak lo berpikir tentang orang-orang yang ada, mungkin di bawah 'kecerdasan' lo? Pernah terlintas gak di otak lo, kalau mereka juga bisa lebih baik daripada lo, dalam bidang tertentu? Enggak, kan? Karena gue yakin, sebelum mereka membuktikan, mereka udah di remehin duluan dan di bikin nge down. 
Karena nggak semua orang bisa memahami seluruh materi di sekolah. Walaupun bisa, tapi karena udah hopeless duluan, alhasil jadi nggak bisa. 

Pikiran tengah malem emang mungkin bagus, tapi jujur, gue sendiri ini bingung sama post-an ini. Ngantuk, bro. Kita persingkat aja ya...
Intinya sih ya, dengan bisa memilih beberapa mata pelajaran itu, kita bisa lebih mendalami pelajaran tersebut, dan kemudian bisa fokus ke tujuan masa depan kita. Dan untuk memilih pelajarannya, pastiin, pelajaran yang dipilih itu sesuai dengan hati, dan emang udah tau kedepannya ada kaitannya dengan cita-cita. Wassalam. 


Moga gak telat sahur, aamiin:))
BTW,  post-annya belum dibaca lagi, mungkin nanti bakalan di rombak lagi :))

Tuesday, July 31, 2012

My Future? :/

Hi bloggers, udah berapa minggu ya gue gak post ( '-') ('-' ) *bersihin debu*. Maapin deh ya, alesan gak nge post itu karena, modemnya abis. Padahal sih ya, ada hp yang bisa dijadiin modem, tapi, yaudah. Selain itu, (agak) sibuk sekolah :D Alesan utamanya sih sebenernya... males. hihihi :">
Jadi ceritanya kan sekarang udah kelas 2 SMA. Udah masuk jurusan IPA. Udah mikirin kedepannya ingin masuk ITB. Tapi, entah lah. Namanya juga rencana. Who knews? :-j
Tapi yang jadi pikiran gue sekarang, gue mau jadi apa?
Gini deh ya, kita pikir yang gila sekarang.
Awalnya, inginnya masuk ITB, jurusan STEI, alias teknologi. Oke, gue suka teknologi. Teknologi yang gue suka tapi.... android. Jujur, ilmu android juga belum luas. Gue cuma tau teori. Praktek sih baru nyampe flashing, rooting, sama mod ( ._.) Walaupun emang bisa belajar lebih. Tapi apa perlu? Maksudnya, nanti kuliah berarti cari gelar doang gitu? Karena yang gue tau, dunia komputer itu, semuanya tentang 'keahlian'. Walaupun lo udah dapet gelar, tapi lo gak ahli dalam bidangnya, it wasting, bro... Hmmm... Selain itu, STEI itu ada informatika. Informasi dan matematika. Dari kecil emang suka matematika, dan kemarin pas kelas X, gue ikut OSN TIKnya. Tapi gagal. Sebagian besar yang gue isi cuman matematikanya, karena belum di ajarin pascal, ataupun bahasa pemogramannya. Dan dikelas 2 ini, baru di ajarin dasar-dasarnya. Tapi mau jadi apa nanti? Dunia programming? Isn't it awkward for a woman? ._. But hey, I'll count it... Dan sebenernya yang bikin gue agak gak tertarik disini tuh karena ITB... susah masuk sana tuh, tapi untuk teknologi, gue cuma ingin di ITB, dan sekarang tuh gue agak pesimis untuk masuk sana.... ._.
Beralih ke seni. Dunia yang katanya luas. Mulai dari seni musik. Apaan? Nyanyi? No. Baru aja kemarin didepan kelas gue ngebuktiin gue gak bisa nyanyi. Malu setengah mampus. Seni rupa? gue gak bisa gambar. Seni tari? dulu sih pas SD suka nari, da ada pelajarannya. Lancar loh cyin, nari jaipong =)) dan jari gue (kata mamah) lentik, jadi cuco gimana gitu :"> dan pas di SMP ikutan ekskul tari, tapi gak pernah masuk, karena kan ekskulnya hari Sabtu tuh pas sekolah libur jadi kan males ( ._.) Seni drama? gak pernah acting-actingan. Intinya mah gak mau. =)) Seniiiii tulis? Semacam jadi writer? Well, I love blogging. Dan kadang juga bisa bikin kalimat yang, yaaa~ begitulah, semacam baku, dan kemudian gue sendiri ngerasa kalimatnya canggung, jadi gue ganti jadi kalimat yang biasa aja. Dan itu tuh sering. Tapi, apapun itu, ketika ada tugas Bahasa Indonesia ngebuat karangan, gue males. Selalu males. Kadang mentok gak bisa ngarang. Paling sebel kalau disuruh ngebuat tentang pengalaman. Pelizzzz ._.v
Sekarang dokter. Dari awal sih gak minat ya, tapi karena ini di blog dan moga aja setelah nulis gue dapet pencerahan gue mau jadi apa gitu loh, ngahaha. Dokter itu biaya kuliahnya mahal bos. Untuk ukuran keluarga gue, gak akan sanggup. Kecuali gue kerja sendiri dan ada kerjaan sampingan yang mencukupi buat kuliah di kedokteran, tapi gak mungkin ada. Atau, gue lucky dapet beasiswa, aamiin. Okay, dokter bedah? Big no. Demi apapun, gue gak suka darah. Dokter anak? Well, I love kids, but I hate it when they cry. Dokter gigi? Ya mungkin kali ya, secara gue sendiri sering sakit gigi dan mungkin aja kalau jadi dokter gigi mah buat gigi sendiri teh gampang gak perlu bulak-balik dokter gigi lain :)) Dokter psikologis (psikiater)? Yes, I've once think about it, and it was capture my attention, since my sister...... but I don't want to face some crazy people. I just want to be that person whom people told what's their problem, and told 'em how to face it.
Dunia hukum. Errrr... gue dari kelas IPA. Gue gak suka pemerintahan disini. Gue gak mau dibenci rakyat. Jadi semacam pengacara? yaaaa, gue suka debat. Sering banget debat sama kakak, yang gak mau kalah, yang selalu ngerasa dia bener. Eh kok jadi curhat. Dan suka menang sih akhirnya, and then I feel like a boss. >:)
Dunia pendidikan. Masuk kuliah semacam FMIPA gitu? terus jadi guru? No. I'm tired of school. Walaupun kalau jadi guru semacam jadi guru dalam bidangnya, tapi tetep aja. Sekolah. Bosen meureun 12 tahun teh ._.
Dunia perkantoran. Apaan cik, da gak tau apa-apa aku mah ._. Management? sepupu sama kakak gue nih udah ngambil alih jurusan ini. Walaupun gak apa-apa sih kalau gue ngambil juga, tapi da gak mau. We need some kind of variation :D Accounting? Well, I love math, but..... ya know... ._.
Dunia lain. Eh. Bukan acara trans 7 kok, bukan. Masak? Mamah gue suka masak. Mamah gue ya, bukan gue. I love baking with my cousin, and she want to be a chef, but me? I just love baking. Gak berarti gue ingin di dunia masak. Dan gue kan cewek, mau gak mau harus bisa masak dong ya :p My ability on english .... Jadi penerjemah? Semacam penerjemah film gitu? Well, maybe....

Finally. See, after write this post, I finally picked some of things. Even does it still half hearted. Here's my plan....

Before I die, I want something like married, having child, happilly ever after. Before married, I want to be a success person. And before I become success, I must know how to be success, based from now. What I want, what I want to be. Dan pastinya, semuanya berdasarkan takdir. Kalau gue mau A, dan takdir bilang B, ya mau gimana lagi, kan? :D