Pages

Showing posts with label life. Show all posts
Showing posts with label life. Show all posts

Sunday, December 16, 2012

Berasumsi

Hmmm... Asumsi. Tepatnya sih.... Salah Asumsi. Ini bukan pertama kalinya lho aku salah asumsi terhadap seseorang. Dan seriously. Akibatnya malah ngerugiin diri sendiri :|
Post ini aku tulis berdasarkan penyesalan, dan rasa maaf.
Udah berkali-kali aku ngerasa, orang benci aku lah... orang ngerasa keganggu sama aku... orang kesel sama aku... daaaan lainnya. Tapi sebenernya, ketika aku ulik lebih dalam.... mereka gak gitu.
Seseorang yang tadinya aku kira dia benci atau gak suka sama aku, lama-lama... dia baik. Dan pada akhirnya aku tau, kalau emang sifat dia yang agak jutek.
Seseorang yang tadinya aku kira keganggu dengan hadirnya aku.... ternyata, aku salah. Ternyata memang sifat dia yang dingin. Dia dingin bukan karena merasa terganggu.
Dan seseorang yang aku kira kesel sama aku.... ternyata dia kesal sama orang lain. Dan karena sebelumnya kita ada salah pendapat, aku kira dia masih kesal atas hal itu.

Adalah salah sebenernya untuk menyalahi diri sendiri. Salah asumsi itu.... bikin diri kita menyesal. Ngulik kesalahan kita yang sebenarnya gak ada masalah. Yang salah disini otak kita. Negative thinking. Aku yakin, bukan cuman aku yang pernah merasa seperti ini. Mengira-ngira suatu keadaan yang sebenarnya bukan seperti itu kenyataannya.
Aku harap, kalian, para readers, gak akan ngalamin kesalahan yang aku buat. Disini, aku tau, untuk kedepannya, kita harus stay positive. Cause everything is never as it seems. Sebelum berasumsi, telusuri 'kenyataan' lebih dalam.
Aku yakin, kalian gak mau kehilangan orang yang seharusnya tetap ada di sisi kalian. Dan untuk kamu, kamu, kamu, atau kamu lainnya. Bersama postingan ini, aku ucapin maaf sebesar-besarnya.



Tertanda,
Dinda

Bandung, 16 Desember 2012

Saturday, October 20, 2012

Monologue: The Brand New Of Me

Rasanya udah lama gak nge post. Itu post-an terakhir tuh tanggal 30 September ya? Gak kerasa kan sekarang udah mau minggu ke-3 bulan Oktober aja... ._. Dan ini post bulan Oktober baru muncul sekarang nih, hehe ._.v Karena sibuk sekolah dan UTS juga sih sebenernya, bloggers...
Oke, sebelum ke judul, aku lagi mikirin ngubah tampilan blog ini nih. Perasaan bosen juga sih gak ganti-ganti, walaupun masih suka sih sama tampilannya sebenernya. Rasanya udah cuco gimanaaaa gitu :D 
Back to the title, The Brand New Of Me. 
Enggak kok, gak ada yang berubah dari aku. Aku masih aku yang dulu. Masih aku yang kemarin-kemarin. Bedanya, aku yang sekarang bakal lebih optimis, ngebuang rasa males, ngebuang rasa ngantuk dikelas, lebih aktif di kelas,  ngepadatin jadwal harian, dan yang pasti udah tau dan yakin cita-citanya mau kemana.
Cita-cita aku gak gampang. Kalau dipikir-pikir sampai overthinking, aku sendiri bahkan mungkin bakalan mikir, "bisa gak ya aku kesana?" Tapi enggak! Aku berusaha keras biar gak overthinking. Overthinking makes me down. And then insecuring myself against my abillity. That's suck.
Selain itu, sebagian orang juga bilang, "Susah, Din kalau mau kesana. Apalagi dari negara kita." Awalnya aku setuju dengan mereka. Dan pada akhirnya aku sendiri juga gak PD buat ngambil cita-citanya. Tapi kemudian, aku melihat seseorang dari negara ini. She's a woman, and she lived my dreams. And she inspired me with all her hardworks. Dia bisa, kenapa saya enggak? Ikutin aja langkahnya. Mungkin kita akan berbeda cerita, tapi kalau aku mau belajar, kenapa enggak?

Pokoknya kedepannya harus lebih giat, Din! Dan bloggers, kayaknya ngepost blog nya bakalan jadi jarang. Kali ini aku bener-bener ingin ngejar nilai. Kemarin tuh ternyata aku salah prinsip. Prinsip aku ketika milih jurusan IPA, aku bilang "Aku gak mau IPS, karena hafalan semua" mungkin juga itu tuh secara gak langsung aku bilang, "Aku milih IPA karena cuman berumus, bukan teori." Alhasil nilai biologi UTS kemarin hancur, karena biologi pelajaran hafalan.
Gita, seseorang yang jadi inspirasi aku tadi, dia bilang di blognya, "I love study!" Aku ingin kata-kata itu juga nerap di prinsip hidup aku. Kemarin-kemarin, aku galau. Kenapa? Gara-gara overthinking, overanalyze, dsb. Aku mikirin salahnya sistem disini. Sistem yang nerapin banyak pelajaran lah, atau UN lah, apa lah, dan sebagainya. Ditambah lagi mikirin quote dari film series, "I want to be a photographer. Why should I learn psych?" That line is so damn true, right? I know. Itu bikin aku mikir, "Aku ingin kerja di suatu tempat yang berhubungan dengan teknologi. Kenapa aku harus belajar kimia, biologi, atau apapun itu yang gak ada hubungannya sama cita-cita aku? Bukankah mempelajarinya semacam buang-buang waktu?"
Akhirnya aku curhat aja ke si Pewe. Dia bilang, "Iya, emang bener banget, Din. Tapi ya... harus ikhlas."  Terus aku bilang, "Harus ngikutin sistem yang salah dengan ikhlas gitu? Tapi kan salah..." Kata Pewe, "Ya itu sih terserah kamunya aja, Din." Hening, guys.
Tapi terus aku mikir lagi. Iya ya, mungkin selama ini aku gak ikhlas nerima pelajarannya. Padahal kalau misalkan aku mau ngerti, pasti bisa. Dan bukannya itu sifat aku ya? Cuman mau belajar yang aku mau atau yang menarik aja? Ya kali. Selama ini aku nentang sistem disini. Dan bikin otak aku nentang pelajaran yang gak ada hubungannya sama cita-cita aku. Dan untuk saat ini, ini tuh salah. Walaupun sebenernya bener, tapi dalam kondisi yang salah, tetep aja salah. Ya gak?
Akhirnya aku nyerah nih bloggers. Aku nyerah nentang keadaan. Aku bakal ngikut permainan sistem disini. Prinsipnya, jadi gini, "Kalau aku hebat, aku pasti gak akan kalah sama sistem yang salah ini kan? Aku pasti bisa ngedapetin nilai yang gede di semua pelajarannya kan? Dan ketika aku lulus dengan nilai yang tinggi, disitu aku tau, kalau aku yang jadi pemenangnya. Bukan sistemnya."
Dan berhasil. Hari Kamis kemarin, adalah hari pertama sekolah dengan prinsip yang baru. Ditambah keyakinan cita-cita. Rasanya tuh... Super Semangat! Dikelas gak ngerasa ngantuk. Eh sebenernya agak ngantuk sih ya, tapi otak aku langsung nerapin, sadar, dan bilang, "Gak kok, gak ngantuk!" Dan ketika pelajaran sejarah yang super malesin tugasnya, otak aku bilang lagi, "Gak males. Jangan kalah sama males!" Berhasil dengan sukses lho, bloggers.
Jadi.. buat semangat itu ternyata datangnya emang dari diri sendiri, ya? Percuma aja bilang, "Aku ingin semangat" tapi mindset kita males. So here I am with a new dream and spirit. Dear laziness, I dare you to beat me. And my next challange is: brave to stand up and stopping my shy, so there'll be no nervous!

"Everythime when there's opportunity, take it. Push yourself to the limit. And the most important of being success is: Challenging yourself" - People from Google.

Saturday, September 22, 2012

Thank God, for EVERYTHINGS

Hay bloggers, gak kerasa ya, ternyata hampir 3 minggu aku gak post :p
Akhir-akhir ini aku ngerasa semangaaaaat banget, rasanya kayak punya... entahlah. Semangat ini beda dari semangat-semangat yang lainnya. Semangat yang ini didasarin sama suatu tujuan. Semangat yang ini udah tau arahnya kemana. Semangat yang ini udah sadar punya potensi apa.
Well, blogers. In this past 3 weeks, I was sooooo busy. But I didn't feel that way. But if I thought about it, I realized how busy I am. Kenapa sibuknya gak berasa? Kenapa cobaaaa? Mau tau aja apa mau banget??? =))
Sebelumnya, terimakasih yaAllah untuk segala anugerah yang Engkau berikan akhir-akhir ini kepada hambamu. Rasanya cepat sekali semuanya datang. Aku sendiri bahkan gak sadar, sampai Mamah yang bilang, "Tuh de, yang ade inginin akhirnya bisa didapet juga, kan?"
Oke, jadi 3 minggu kebelakang ini, aku ikutan beberapa lomba. Lomba menulis gitu deh, bloggers. Tanpa biaya pendaftaran., dan secara online. Doain aku ya, bloggers ;)
Dalam 3 minggu ini juga, aku bikin "Wish list" di HP aku. Dan aku protect notes nya. No one knows the password, except myself :p Nah, di wish list ini, aku tulis semua yang aku inginin, dari hal yang terkecil, sampai hal yang terbesar. Dalam 3 minggu ini alhamdulillah aku bisa capai, akhirnya. Dan hal yang paling besar, yang aku sendiri kasih tanda "priceless" di wish list aku, aku dapet dalam 3 minggu ini... Alhamdulillah.. Thank Allah for everythings...
Berarti untuk sekarang bisa dibilang aku gak punya tujuan beli apa-apa. Misi selanjutnya sekarang, ngafalin semua rumus, sukses semua ulangan, dapet ranking 5 besar. Aamiin. Tolong aku, ya Allah.
Eh, tapi tunggu dulu, sekalian disini juga deh, aku jualan =)) Yaaa, walaupun udah cukup, tapi aku mulai bisnis online nih bloggers ;;) aku mau nabung, buat jaga-jaga apapun itu yang aku butuhin di masa mendatang. Aku jual Charger Portable alias Powerbank nih, bisa di klik disini Kalau minat, bisa di PM aja ;;) *runrunlittle* =))

Friday, August 31, 2012

.........

I don't know. I'm so confused. I just want to write this. You know what? I just watched glee season 3, marathon. It's all about dream, graduation, college, everything that stuck on my head, lately. That's make me think, 'what should I do now?'. 
Well, yesterday, I stalked someone that worked in google. From my country. Yeah, this country. How cool is it? She's the first person from my country that working on there. Even thought there's google office in my country, but I didn't count it. Then, I stalk her experience, education, what things that she's been throught.... Then I got it that she got scholarship for college until she got Magister on Japan. She was from a great high school in Jakarta. Then there she go. The google thing.
Then I searched some of informations about scholarship. Well, those scholarship didn't put requirements that you must won some of competitions, BUT. Most of complainants posted that they were winning some kind of competitions. That's make me... a 'lil bit pessimist. Ya see, I don't have any of extraculicular on school. I haven't win any of competition. I feel like nothing. Yeah, at least I got grade on my report. I even got A Charter from it. Well, I should've got 2, but my old school just made 1, for the last semester of the year. So, uhm...
Don't ya think I think about this all just because my 'stalk-result-from-the-internet'. My cousin told me that her friend got scholarship for 4 years in a college. She told me, because her friend's going to a college with an IT subject that I want. And guess what? He, that is my cousin's friend, was a head of OSIS. So that might be true that those scholarship see how active you are on school.

Let's face it, in this country, there just 1 college as far as I know, that had an International Standard. Which I want to go there. And the college is still on my town. But, ya know what? It wasn't cheap. Well, even though the college said that they were never pull out the colleger just because financial issue. But still, that's all mean, I need scholarship.

So, here's the deal. You want to go to a great great workplace,  that's mean, you must go to a great college. And to go to a great college, you could go there with money if you're rich enough. Or, you must find a scholarship. And most of scholarship need that active on high school thing. So, maybe this is the time I must start. Even though I still don't know what kind of extra that I'll take....

Thursday, August 30, 2012

The Present

Iya, tau kok ini hari Kamis :-) So, bloggers, mulai sekarang kayaknya gak akan post tiap hari minggu. Eh iya, bukan mulai sekarang deh, karena dari kemarin-kemarin juga udah gak post di hari Minggu kan ya hihi :D Jadi gak akan pasti, postnya kapan, seminggu berapa kali post, atau semacamnya. Tapi diusahain kalau punya pikiran apaaa gitu, bakal langsung post kok ;-)
Tadinya aku mau post tentang twitter. But for now, as the title, I think it's more making sense. Kenapa? Karena berasa nyambung aja gitu kemarin-kemarin udah nge post masa depan, masa lalu, dan mungkin sekarang waktunya nge post masa sekarang yang lagi bikin galau akhir-akhir ini :|
Okay, sekarang itu ya...
Di umur yang 15 tahun ini, sebagai remaja, gue banyak maunya. Ya. Gak wajar sebenernya yang penghasilannya cuma bisa ngandelin bekel jajan sekolah dari orang tua. Ingin ganti komputer lah, ingin ganti hp lah, ingin sepatu lucu yang baru aja kemarin di keceng lah, ini lah, itu lah, banyak pokoknya.
Tapi kan punya alesan masing-masing. Komputer baru, karena komputer yang sekarang udah tua. Ya, walaupun masih bisa di gunain gitu ya, tapi kesel. Yang bener aja, gue cuma bisa nyolokin 2 USB. Kabel USB yang beranaknya gak bisa di pake, gak kebaca. Sepele sebenernya, tapi masalah sepelenya banyak, jadi kan ngenes juga. Sering lag lah, udah gitu layarnya suka jadi semacam biru gitu lah, kalau gak biru merah. Harus dimatiin dulu layarnya, baru aja bener. Merod pokoknya deh :( Jadi karena komputer, bagi gue ini tuh barang primer. Barang primer tau kan? Pernah belajar ekonomi kan? Ya itu lah artinya pokoknya :))
Hp (ih meni gak enak ya bilang HP, HH atuh android user mah bilangnya :D) baru tuh, karena...ini HH udah mau 1 tahun. Ya walaupun HH itu sebenernya barang sekunder, tapi seriusan deh, ini rekor terlama gue pake HP. Rekor terlama dulu tuh pake Soner juga, selama 6 bulan. Karena belum musim smartphone, pokoknya HP biasa, lupa tipenya. Dan ini tuh tanggal 18 November nanti HH gue bulet 1 tahun. Waw, gak kerasa ya. Dan cerita HH ini tuh ya, sebenernya HH ini tuh sebagai pelampiasan #ceileh eh tapi serius lho. Tahun lalu kan gue gak keterima di SMA yang deket ciwalk itu... Nah, sebagai gantinya, gue mikir, gue harus move on. Karena sadar, gue orangnya obsesi-an, jadi kalau mau A, tetep maunya A. Gak bisa di tawar. Kecuali, ada obsesi baru, obsesi yang lama bisa deh dilupain :') Anggap aja SMA itu tuh obsesi gue, dan gue gagal, gue nyari obsesi baru, liat HP, karena lagi musim HP Cina, ya, gue pake HP Cina. Sadar HP gue udah cacat, akhirnya pelampiasan deh nyari HP baru sebagai "obat galau gak masuk SMA". Dari awal, website HP yang di buka itu Soner. Kenapa? Karena terinspirasi dari HP yang dulu. Udah bulan Juli kan ya, ngeliat deh di websitenya XMP masih "Coming Soon". Yaudah gue tungguin, sambil belajar di kaskus, dan akhirnya di rilis gatau Agustus apa September deh. Dan akhirnya sampai sekarang, gue cinta android <3 #pret Dari situ juga minta dibeliinnya gak terlalu susah, dan bahkan gue mintanya pake janji, "gak akan dijual sampai kelas 3 selesai pokoknya, da udah multifungsi". Sialnya, makin gue ngerti android, makin gue tau spesifikasi yang bagus, makin gue bosen sama nih HH :| Janji yang diatas tadi tuh akhirnya di ganti jadi, "Pokoknya kalau Sony belum ngeluarin HH yang RAMnya minimal 1GB ditambah kameranya lebih dari 5MP, gak akan di ganti dulu, dan ya, harganya pingin yang masih dibilang menengah". Dan jengjeng, kemarin di IFA 2012, ternyata Sony ngumumin Xperia T, V, J. Dan yang bikin ngebet tuh Xperia V. Dalam taksiran gue, kayaknya harganya 4juta sih kena~ tapi bener deh, worth to buy 4jt dengan spek kayak gitu mah~ ya walaupun Sony nya belum ngumumin harga officialnya, tapi ya sekitar segitu deh ya~ The problem is, gak mungkin gue minta dibeliin yang baru ke ortu :')
Sepatu dan barang lainnya tuh sebenernya kebutuhan tertier kayaknya. Ya, gak terlalu penting, tapi buat gaya :)) Ya, tapi kan tetep aja walaupun harganya kecil-kecil juga kalau disatuin mah, beuh... ngerti kan ya? :|
Semenjak pindahan sekolah, rugi uang jajan sebenernya. Dulu di 16, bisa gak jajan seharian. Karena sekolahnya juga cuman bentar, cuman sampai jam 12. Lah ini, sekarang. Sampai jam 3, dengan 2x istirahat, jadi gak mungkin kalau gak jajan. Pasti uang jajannya abis. Dan sekolahnya cuma 5 hari, otomatis uang jajan mingguannya juga berkurang. Bahkan buat beli internet bulanan hp juga gak yakin sekarang. Minta ke orang tua tuh semacam.... I don't know, kalau pas di 16 kan, bisa dibilang, I bouhgt things by myself. Walaupun uang jajan sekolahnya dari orang tua, tapi kan gue yang kumpulin :'D
So, this is me on present. Lagi mikir gimana caranya ngasilin uang dengan umur segini, tanpa ngebebanin orang tua. Gimana caranya mandiri. Yup, that's me. When I want something, I'll work for it, until I get it. Sometimes, I hate myself for being like that.... Selain itu, lagi nyari beasiswa buat kuliah. Ya, awalnya emang pingin banget ITB, bahkan sampai sekarang, tapi kalau ada beasiswa, ya lebih pilih beasiswa deh~ apalagi kalau beasiswa ITB, aamiin, semoga :D Selain itu juga, masih kepikiran gue mau jadi apa. Kemarin ngeliat blognya Kak Dwita, jadi semacam pingin deh punya blog kayak gitu. Malah mikir mau ngerombak blog ini, tapi ya, gatau deh, we'll see :'D
God, please show me, what should I do? I wasn't know that growing up is this hard :|

P.S. Aku gak maksud gak bersyukur atas semua yang aku punya sekarang. Alhamdulillah masih punya komputer yang bisa di pake dan ada hp juga. Tapi, bukannya itu udah sifat alami manusia? Tidak pernah puas? Iya kan? Dan aku gak akan cuman berandai-andai, pasti dibuktiin, suatu saat. Just stay away, and watch me ;-)

Monday, August 20, 2012

Memories

Hi bloggers, maaf banget kemarin gak blogging, biasa, lupa, haha :D by the way, selamat hari raya idul fitri, minal aidzin wal faidzin. Di post-an yang ini, aku mau bahas tentang memory yang aku inget pas kecil... oh iya, minggu depan mungkin mau update FW HH, kemarin udah ada sertifikat resminya tinggal ditunggu, dan pasti gak akan lama lagi :D dan rencananya bakal root, so... see ya for the tutorial ;-)
Mulai dari aku pas umurnya yang aku anggap pas kecil banget deh... kesananya pasti gak akan ngurut tapi, soalnya aku sendiri juga gatau itu umur berapa :D

Inget waktu itu di gendong kakek, pake baju putih masih kecil banget, digendongnya di depan rumah nenek.. Dan kakek itu meninggal tahun 98, berarti memori itu pas aku umur 1-2 tahun. Entah mimpi atau nyata sih sebenernya. Bisa jadi semacam peninggalan memori dari kakek :'D

Waktu tinggal di Riung Bandung... Pas mau ngaji, jatoh,  masuk solokan :| :| :| *gatau kenapa harus inget memori yang ini*. Itu tuh jadi kan jalan lewat pinggir jalan gitu, terus ber-3, sama kakak sama gatau siapa 1nya lagi. Mungkin karena aku anak yang paling kecil, jadi jalannya harus yang paling pinggir, takut kena mobil atau apalah yaaa -___- nah kan ber-3 tuh, mepet-mepet. Kedorong deh. Jatoh deh. Nangis deh sepanjang jalan sampai rumah. Dan langsung dimandiin mamah sambil nangis :))))

Masih di Riung Bandung. Dulu di depan rumah (yang masih di halaman rumah juga) ada tukang bubur kacang, jadi hampir setiap hari beli bubur kacang. Di sebrangnya ada toko jajanan gitu, yang punya nya semacam orang cina. Suka jajan kesitu beli permen karet warna warni :)) terus suka ke warung Ceu Nurmi, beli salak. *yaelah Ceu Nurmi, bro* =)) Selain ituuuu, baju favorit itu bajunya "Sarah-Kosong-Kosong-Delapan" bajunya tuh ya, warna pink muda, ada semacam apa lah itu namanya yang dibelakang buat superhero terbang gitu, dan ada topengnya =)) Terus di Riung Bandung juga aku hafal surat Al-Qori'ah. Aku juga lupa itu umur berapa, yang pasti, tahun 2000 keluarga aku pindah rumah kesini, di jalan Pahlawan. berarti di Riung Bandung tuh sekitar umur 3-4 tahunan mungkin yaaa...

Lanjut pas pindahan... Gatau nanya apaan ke mamah, yang pasti jawaban mamah tuh, "Iya, jauh rumahnya sekarang". Dan ikut masuk ke mobil pick-up. Duduk di depan. Pokoknya ngeliat jalan yang banyak pohonnya... mungkin itu jalan supratman. Pas nyampe, rumahnya masih tahap pembangunan ulang. Banyak pasir. Tapi didepan rumah ada warung. Kemudian jajan. Dan dompet ibu warungnya yang mana itu tuh ibu RT, warna bening dari bahan plastik gitu, di dalemnya ada jaring-jaring warna merah.  Kenapa sampai tau??? Soalnya pas mau ngasih kembalian si ibunya ngeluarin dompet, dan aku ngeliatnya dompetnya lucu :))
So, in this place. I met my cousin, who also my bestfriend until this time. Rumahnya tetanggaan banget sama gue. Bener-bener tetangga. Bener-bener sebelahan. Dan dulu pernah berantem. Lupa karena apa. Yang pasti sampai jenggut-jenggutan :)) biasa laah, anak kecil :p terus suka masak-masakan, yang sebenernya cuma main-mainin terigu. As we grow up, we still hang out together. Until this time. :))

Ohiya, btw memori pas hujan...
Gak tau mau kemana, yang pasti di dalem mobil, hujan gede, ada mamahnya Revi (sepupu gue tadi), mungkin ada Revi juga di mobil, tapi gak inget. Kalau gak salah nganterin sesuatu, ke buah batu... atau kemana lah itu, yang gue inget itu tuh komplek.
Pulang bareng temen-temen SD hujan-hujanan dari sekolah, jalan kaki. Karena SDnya emang gak terlalu jauh. Eh tapi, di banding SMA yang sekarang sih ya, kayaknya jauhan SD... jalan kaki dari rumah ke SD tuh 15 menit, kalau dari rumah ke SMA tuh 10 menitan kayaknya...
Main ke rumah uwa di Kota Kuningan, sama keluarga dan ada nenek dan paman, hujannya gede banget. Wait.... entah ke Kuningan entah ke Cirebon, yang pasti ke luar kota :))

Dulu tuh punya banyak temen rumah. Kita suka main sepedahan bareng. Nah, pas waktu itu tuh ya, lagi nge hits nya scooter. Mainan anak kecil roda-2, ngejalaninnya kakinya sebelah di scooter, satunya lagi ngayuh jalan biar scooternya jalan. Prinsipnya hampir mirip kayak skateboard, cuman ada pegangannya... Nah, ada beberapa kenangan buruk di scooter.
Ada anak, namanya Syifa, anak baru, pindahan dari padang. Lagi main scooter, entah gimana ceritanya, pokoknya kakinya berdarah. Terus ditanya sama mamahnya "kenapa" dia nunjuk gue. Ya. Gue. Anak kecil innocent yang gatau apa-apa, tiba-tiba di cubit sampai merah sampai nangis sama si ibu-ibu orang padang itu. Dan diancam jangan bilang-bilang mamah. Dan gue nurut. GOD, WHY?! Terus adik mamah gue nyamperin, nanya "kenapa nangis?" terus gue aduin, terus bilang "jangan bilang-bilang mamah". Alhasil si mamah gatau. Baru mikir pas gue gede, kenapa gak gue laporin mamah aja ya, sekalian panggil Kak Seto malah. Sial.
Masih tentang scooter. NAMANYA JUGA ANAK KECIL YA. Kan punya sepeda. Punya scooter juga. Ceritanya kakak gue pake sepeda. Gue pake scooter. Dan. Scooter di taliin. Ke sepeda. Pake tali rapia. Bodo banget. Ceritanya main derek-derekan. Jir, bagian yang ini tuh ya, bego banget. Derek-derekan tuh ya, karena kalau gak salah sebelumnya mobil gue tuh mogok, dan di derek. Dan kenapa ini tuh harus terjadi di permainan scooter-sepeda, ya Allah (w 'A')w. Oke, ke inti ceritanya ya. Lagi 'asik' main derek-derekan, yang sebenernya gak ngefek karena sepedanya gak narik scooter.... pas belokan... ada orang gila.... Si Alan. Kemudian, kakak gue jatohin sepeda. Kemudian dia lari. Ninggalin gue. Dan sepeda. Dan scooter. Dan gue dipeluk sama si Alan. WTF moment. Terus akhirnya lepas dan gue ngambek ke kakak. How's not? I mean, she's such a..... nevermind~ -___-

Memori selanjutnya mau sedikit banggain diri hihihi :D
Pas umur 5 tahun pastinya. Pergi ke SD. Sore-sore. Cerah. Di ruang kepala sekolah. Itu tuh ya, aku ngebet banget ingin sekolah, sampai-sampai ditanyain sama kepala sekolahnya, "beneran mau sekolah?" aku jawab, "iya" terus mamah nanya, "mau ke TK gak?" aku jawab, "gak mau takut *sensor, non-family dilarang tau :))*" jengjeng, umur 5 tahun gue masuk SD. Zaman dulu tuh padahal minimal usia sekolah tuh 6th. Kemudian pas waktu itu pulang sekolah, ada les menulis harusnya. Tapi aku diusir dong sama gurunya :( balik ke rumah cemberut. Ditanya "kenapa" sama mamah, terus bilang, "kata Bu Wawa, ade mah gak perlu les, udah bisa". Subhanallah, yaaa... :') gimana enggak, semua LKS latihan nulis gue udah diisi penuh. Dan itu tuh sekarang bikin gue jadi mikir. Mungkin itu sebabnya tulisan gue sekarang jelek. Mungkin karena kurang les. Oke sip. :|
Menurut cerita mamah gue, katanya dulu tuh pas masuk dititipin sebagai 'anak bawang'. Iya. Sekolah yang bayar biasa, tapi sengaja gak dikasih rapot. Dan pasti gak akan di naikin. Dan ternyata, malah naik kelas. Ranking 7, alhamdulillah. Terus si mamah protes, kenapa malah di naikin. Kata gurunya sih, karena gue mampu. Hihihi, alhamdu?lillah :D
Agak nyesel juga sih sebenernya sekolah kecepetan tuh, karena mestinya sekarang gue kelas 10. Mungkin cerita hidup gue juga beda. Cieee, beda ceunah haha. Tapi di sisi lain sih bangga :D malah sempet kepikiran ingin sekolah akselerasi biar lebih cepet juga kuliahnya, kan keren tuh misal SMP 2 thn SMA 2 thn, berarti kuliah di umur... 15 tahun, wooooow :)) 19 tahun udah lulus, aih :D

Ohiya... gue jail... dari kecil. =))
Dulu tuh ya, pas kecil sering banget mimisan. Pas pulang sekolah, panas-panas, mimisannya kambuh. Singkat cerita, gue dikasih tissue sama temen yang pulangnya bareng. Pas pisah arah, kan gue jadi pulang sendirian tuh. Ada 2 anak SMA di depan gue, jalannya lawan arahan sama gue. Sepanjang jalan kan idung tuh di tutup sama tangan, karena si tissuenya sendiri udah penuh sama darah. Pas di deket 2 anak SMA tadi, gue buka tangan gue, kemudian si 2 anak SMA liat gue dan darah gue, kemudian teriak dan lari. Pas kebetulan, si jalannya tuh lagi sepiiii banget, karena kan gang rumah-rumah gitu deh =))

Jail selanjutnya itu.... pas kakak gue sekitar kelas 5 SD, mau pergi sekolah, ngerjain PR dulu di kamar mamah. PR matematika. Ada jangka. Gue ambil jangkanya.Gue umpetin dibawah bantal. Kemudian mamah dan kakak panik. Gimana enggak, kakak gue itu udah telat sekolahnya. Terus gue ditanya, "ngeliat jangka gak?" gue jawab, "enggak". Kemudian senyum-senyum, kasihin jangkanya. Gue di ambekin dong =))

Aduh bicara tentang childhood masih banyak nih cerita lainnya sebenernyaaa, mau di lanjutin aja gitu ini teh... =))

Dulu pas kecil ke kebun binatang, sekeluarga. Terus aku tuh pake kalung emas. Dasar si mamah ya, padahal masih kecil -__- Pas lagi ngantri naik perahu, kalungnya di copet. Aku inget dong, si pencopetnya teh ibu-ibu kayak pengemis gitu nge gendong anak kecil. Pffft, yasudah :))

Waktu itu papah tuh suka bulak-balik cirata-bandung. Kerja gitu deh... Dan setiap pulang, suka bawa buah kelapa. Makanya, sampai sekarang suka banget deh sama buah kelapa <3

Oh iya, pas SD... kan temen sekelasnya sama tuh ya, selama 6 tahun. Pas kelas 1-2 tuh aku sebangku sama si H. Pas kelas 3, aku pindah duduk sama A. Gatau deh kenapa, lupa. Kalo gak salah suka di contekin -__- terus si Hnya cerita ke temen-temen yang lain, semacam cemburu ke A. Drama queen, I know. Terus sama si A juga gak lama kok, lupa tepatnya berapa lama. Pokoknya pas kelas 5 ada anak pindahan baru namanya Nadifa, dan akhirnya duduk sama dia sampai akhir. Dan masih contact-an dengan baik sampai sekarang :))
BTW temen-temen SD, gue pernah di bully... pas kelas 1 SD. Gue gak punya temen. :( Sampai akhirnya gue buktiin, gue bisa dapet ranking, baru deh pada deketin. Like, seriously :(

God, this is endless story :)) ya, pas masa kecil tuh emang gak indah banget. Tapi ya, sering banget aku ingin balik lagi kayak dulu. Nangis karena cuma ingin jajan, atau mungkin karena jatoh, atau apapun itu. Jadi remaja itu tingkat sebab nangisnya udah beda, bro. Ingin jajan itu udah gak perlu nangis. Jatoh itu bisa di tahan sakitnya. Sekarang sebabnya udah family matter lah, sekolah lah, beda jauh ya... emang :'| sekian ah, wassalam :D

edit ah, tambahin beberapa foto :">
Yang belakang itu papah~ :))
Nyapu dirimah nenek, umur 2 tahun mungkin 











Di Ciater. Sama bibi, pas SD :D
Pas kelas 4 SD, ikutan lomba =))

Monday, August 13, 2012

My opinion for education life

Tengah malem gini dapet ide yang cemerlang *uhuk*. Efek banyak tugas, dan kemudian tugasnya terbengkalai dan akhirnya nulis di blog. Gatel ingin ngomel, gak mungkin di tweet semua, karena bakalan spamming. Yaudah ditulis disini aja deh ya, haha.
Lagi. Untuk yang kedua kalinya gue nulis tentang pendidikan di Indonesia. Bukan. Bukan masalah UN. Lagi gak usum sekarang mah.
Jadi gini, lagi ngerjain tugas tiba-tiba kepikir: "Kalau aja kita boleh memilih beberapa mata pelajaran buat sekolah, mungkin gue gak perlu ngerjain tugas-tugas dari pelajaran yang gue gak kurang suka."
Dari pemikiran itu, muncul lah 'mungkin-mungkin' yang lain. >:)
Maksud gue disini, kayak sekolah luar negeri gitu, bisa milih pelajaran yang kita suka aja. Gue juga gak tau di luar negeri itu mereka maju apa karena sistem pendidikannya yang kayak gitu atau bukan, yang pasti, gue mikir...
Sebodoh-bodohnya orang, pasti mereka punya keunggulan tersendiri. Maksudnya, mungkin aja si A itu matematikanya jelek, tapi liat dong dia di pelajaran lain. Mungkin dia bagus di olahraga? Dan untuk di Indonesia, hal yang gini tuh agak merugikan. Karena pada akhirnya, kita kan sistem rapot, dan biasanya di ranking dari jumlah dan rata-rata rapot. Kalau matematikanya dapet 7 dan olah raga 9, berarti hasil akhir dia nilai 8 dong? Menurut gue ini gak adil.
Coba deh, kalau dia bisa milih pelajaran yang dia sukai yang dia kuasai, atau se-enggaknya, pelajaran yang bahkan 'lumayan menyenangkan' bagi dia sekalipun, mungkin nilai dia relatif tinggi. Walaupun mungkin minimal kita cuman ngambil 5 mata pelajaran. Dan berawal dari suka, maka kita mau buat belajar. Dan semakin lama, wawasan terhadap pelajaran-pelajaran itu makin bertambah, kemudian sukses menuju PTN, aamiin.
Beralih ke rumor tahun depan katanya masuk PTN itu pake NEM. Alias nilai UN. Apa itu adil buat orang yang lemah dalam salah satu pelajaran UNnya? Padahal, tujuan jurusan di PTNnya misal sama sekali gak ada kaitannya sama pelajaran yang lemah itu. Dan ketika dia gagal.... Saya tahu itu nyesek pake banget.
Buat apa dituntut harus bisa semua mata pelajaran kalau hasilnya biasa aja? Mendingan juga sedikit mata pelajaran, tapi bener-bener di kuasai~ Semua orang di negara ini ingin dong anak-anak bangsanya maju, bukan cuman berkembang aja kan? 
Menurut gue, sistem yang sekarang ini semacam "yang kayak makin kayak, yang miskin makin miskin". Karena orang yang mereka anggap bodoh itu, keburu mati sebelum perang, bro. Kasihan. Mereka mungkin gagal di beberapa mata pelajaran, dan langsung di cap bodoh sama sebagian orang. Sebagian orang itu mungkin gak tau keahlian dia yang dia punya. Semacam bakat terpendam. Disaat dia mau ngeluarin bakatnya itu, dia gak PD, alhasil kacau.
Kalau aja dia di kasih kesempatan sebelum perang. Perjalanan hidupnya mungkin, dia masuk SMA, udah gitu di SMAnya ada kemungkinan untuk berprestasi, karena dia hanya belajar pelajaran yang dia kagumi. Masuk PTN yang sesuai dengan pelajaran-pelajaran tertentu yang dia pilih. Keluar PTN, kerja. Setahu gue, meningkatnya pekerja di suatu negara, bakal berpengaruh terhadap perekonomian di negara tersebut.
Sekarang untuk dia yang gak PD dan akhirnya kacau tadi, perjalanan hidupnya mungkin... dia masuk SMA, di SMA dia merasa gak mampu, gak sanggup. Kemudian tes masuk PTN, kemudian gagal. Lalu jadi pengangguran lulusan SMA. Dan semakin banyak pengangguran di suatu negara, semakin menurun pula tingkat perekonomian di negara tersebut. 
Lo yang baca mungkin mikir, "Ah itu mah orangnya aja gak ada kemauan untuk bisa, bla bla bla". Dan biasanya orang yang ngomong pendapat tadi orang yang arogan. Ngaku lo, ngaku!! >:) Gini bro, semua orang itu beda. Ya. Mungkin sebagian orang bisa menguasai seluruh mata pelajaran tersebut. Tapi pernah gak lo berpikir tentang orang-orang yang ada, mungkin di bawah 'kecerdasan' lo? Pernah terlintas gak di otak lo, kalau mereka juga bisa lebih baik daripada lo, dalam bidang tertentu? Enggak, kan? Karena gue yakin, sebelum mereka membuktikan, mereka udah di remehin duluan dan di bikin nge down. 
Karena nggak semua orang bisa memahami seluruh materi di sekolah. Walaupun bisa, tapi karena udah hopeless duluan, alhasil jadi nggak bisa. 

Pikiran tengah malem emang mungkin bagus, tapi jujur, gue sendiri ini bingung sama post-an ini. Ngantuk, bro. Kita persingkat aja ya...
Intinya sih ya, dengan bisa memilih beberapa mata pelajaran itu, kita bisa lebih mendalami pelajaran tersebut, dan kemudian bisa fokus ke tujuan masa depan kita. Dan untuk memilih pelajarannya, pastiin, pelajaran yang dipilih itu sesuai dengan hati, dan emang udah tau kedepannya ada kaitannya dengan cita-cita. Wassalam. 


Moga gak telat sahur, aamiin:))
BTW,  post-annya belum dibaca lagi, mungkin nanti bakalan di rombak lagi :))

Tuesday, July 31, 2012

My Future? :/

Hi bloggers, udah berapa minggu ya gue gak post ( '-') ('-' ) *bersihin debu*. Maapin deh ya, alesan gak nge post itu karena, modemnya abis. Padahal sih ya, ada hp yang bisa dijadiin modem, tapi, yaudah. Selain itu, (agak) sibuk sekolah :D Alesan utamanya sih sebenernya... males. hihihi :">
Jadi ceritanya kan sekarang udah kelas 2 SMA. Udah masuk jurusan IPA. Udah mikirin kedepannya ingin masuk ITB. Tapi, entah lah. Namanya juga rencana. Who knews? :-j
Tapi yang jadi pikiran gue sekarang, gue mau jadi apa?
Gini deh ya, kita pikir yang gila sekarang.
Awalnya, inginnya masuk ITB, jurusan STEI, alias teknologi. Oke, gue suka teknologi. Teknologi yang gue suka tapi.... android. Jujur, ilmu android juga belum luas. Gue cuma tau teori. Praktek sih baru nyampe flashing, rooting, sama mod ( ._.) Walaupun emang bisa belajar lebih. Tapi apa perlu? Maksudnya, nanti kuliah berarti cari gelar doang gitu? Karena yang gue tau, dunia komputer itu, semuanya tentang 'keahlian'. Walaupun lo udah dapet gelar, tapi lo gak ahli dalam bidangnya, it wasting, bro... Hmmm... Selain itu, STEI itu ada informatika. Informasi dan matematika. Dari kecil emang suka matematika, dan kemarin pas kelas X, gue ikut OSN TIKnya. Tapi gagal. Sebagian besar yang gue isi cuman matematikanya, karena belum di ajarin pascal, ataupun bahasa pemogramannya. Dan dikelas 2 ini, baru di ajarin dasar-dasarnya. Tapi mau jadi apa nanti? Dunia programming? Isn't it awkward for a woman? ._. But hey, I'll count it... Dan sebenernya yang bikin gue agak gak tertarik disini tuh karena ITB... susah masuk sana tuh, tapi untuk teknologi, gue cuma ingin di ITB, dan sekarang tuh gue agak pesimis untuk masuk sana.... ._.
Beralih ke seni. Dunia yang katanya luas. Mulai dari seni musik. Apaan? Nyanyi? No. Baru aja kemarin didepan kelas gue ngebuktiin gue gak bisa nyanyi. Malu setengah mampus. Seni rupa? gue gak bisa gambar. Seni tari? dulu sih pas SD suka nari, da ada pelajarannya. Lancar loh cyin, nari jaipong =)) dan jari gue (kata mamah) lentik, jadi cuco gimana gitu :"> dan pas di SMP ikutan ekskul tari, tapi gak pernah masuk, karena kan ekskulnya hari Sabtu tuh pas sekolah libur jadi kan males ( ._.) Seni drama? gak pernah acting-actingan. Intinya mah gak mau. =)) Seniiiii tulis? Semacam jadi writer? Well, I love blogging. Dan kadang juga bisa bikin kalimat yang, yaaa~ begitulah, semacam baku, dan kemudian gue sendiri ngerasa kalimatnya canggung, jadi gue ganti jadi kalimat yang biasa aja. Dan itu tuh sering. Tapi, apapun itu, ketika ada tugas Bahasa Indonesia ngebuat karangan, gue males. Selalu males. Kadang mentok gak bisa ngarang. Paling sebel kalau disuruh ngebuat tentang pengalaman. Pelizzzz ._.v
Sekarang dokter. Dari awal sih gak minat ya, tapi karena ini di blog dan moga aja setelah nulis gue dapet pencerahan gue mau jadi apa gitu loh, ngahaha. Dokter itu biaya kuliahnya mahal bos. Untuk ukuran keluarga gue, gak akan sanggup. Kecuali gue kerja sendiri dan ada kerjaan sampingan yang mencukupi buat kuliah di kedokteran, tapi gak mungkin ada. Atau, gue lucky dapet beasiswa, aamiin. Okay, dokter bedah? Big no. Demi apapun, gue gak suka darah. Dokter anak? Well, I love kids, but I hate it when they cry. Dokter gigi? Ya mungkin kali ya, secara gue sendiri sering sakit gigi dan mungkin aja kalau jadi dokter gigi mah buat gigi sendiri teh gampang gak perlu bulak-balik dokter gigi lain :)) Dokter psikologis (psikiater)? Yes, I've once think about it, and it was capture my attention, since my sister...... but I don't want to face some crazy people. I just want to be that person whom people told what's their problem, and told 'em how to face it.
Dunia hukum. Errrr... gue dari kelas IPA. Gue gak suka pemerintahan disini. Gue gak mau dibenci rakyat. Jadi semacam pengacara? yaaaa, gue suka debat. Sering banget debat sama kakak, yang gak mau kalah, yang selalu ngerasa dia bener. Eh kok jadi curhat. Dan suka menang sih akhirnya, and then I feel like a boss. >:)
Dunia pendidikan. Masuk kuliah semacam FMIPA gitu? terus jadi guru? No. I'm tired of school. Walaupun kalau jadi guru semacam jadi guru dalam bidangnya, tapi tetep aja. Sekolah. Bosen meureun 12 tahun teh ._.
Dunia perkantoran. Apaan cik, da gak tau apa-apa aku mah ._. Management? sepupu sama kakak gue nih udah ngambil alih jurusan ini. Walaupun gak apa-apa sih kalau gue ngambil juga, tapi da gak mau. We need some kind of variation :D Accounting? Well, I love math, but..... ya know... ._.
Dunia lain. Eh. Bukan acara trans 7 kok, bukan. Masak? Mamah gue suka masak. Mamah gue ya, bukan gue. I love baking with my cousin, and she want to be a chef, but me? I just love baking. Gak berarti gue ingin di dunia masak. Dan gue kan cewek, mau gak mau harus bisa masak dong ya :p My ability on english .... Jadi penerjemah? Semacam penerjemah film gitu? Well, maybe....

Finally. See, after write this post, I finally picked some of things. Even does it still half hearted. Here's my plan....

Before I die, I want something like married, having child, happilly ever after. Before married, I want to be a success person. And before I become success, I must know how to be success, based from now. What I want, what I want to be. Dan pastinya, semuanya berdasarkan takdir. Kalau gue mau A, dan takdir bilang B, ya mau gimana lagi, kan? :D

Sunday, July 8, 2012

Gak usah dibaca, buang-buang waktu

Selamat hari minggu bloggers :)
Gak kerasa ya, perasaan baru kemarin gue posting -__- entah mau post apaan sih ini, bingung abis. Keabisan ide. Hehe. Pertimbangannya gini, ingin post tutorial, tapi gak tau mau tutor apaan. Ngutak-ngatik rambut, rambutnya abis udah dipotong. Ngutak-ngatik hp, hpnya gak ada internet, jadi berasa kurang gimana gitu. 
BTW tentang hp.... setelah upgrade ICS, males utak-atik nih. Liat RAM yang lebih lega dari kemarin pas pake GB rasanya males buat install-install aplikasi. Hpnya sekarang jadi ngebangke karena gak ada internet. Dan belum install game -__- 
Rooting? Ya, ingin banget nge root. Ingin main beberapa game yang datanya harus dimasukin pake Titanium Backup, dan Titanium Backupnya butuh root. Udah gitu ingin install MOD juga, ingin pake Docknya XS lagi, ingin ada shortcut di notif barnya. Dan install MOD itu butuh CWM, dan CWM itu harus di root. Bzzzz, apalah arti hp gue sekarang, pulsa abis, internet mati, game gak ada. Dan kalau ada pulsa juga, yang smsnya gak ada.... *ini entah curhat entah modus* =))
Errrr, ini sumpah canggung abis buat nulis post kayak gini. Dihari minggu gini, gue cuma ngebangke di rumah u,u mau cerita apalagi atuh ya ih -__-


 *mikir*





Ohiya, besok udah sekolah lagi ._. di sekolah baru. Jujur, rasanya gak kayak yang 'wow' atau gimana. Semuanya flat. Udah gitu aja.
Haaaaa, minggu kayak gini tuh ya, enaknya main kemana gitu biasanya, tapi da males semales-malesnya ini teh. Beranjak dari kursi komputer pun males. Feels enjoy on my comfort zone B-) #apapula
This is so random....

Ha, iya, karena ini penghujung liburan, jadi, posting apa yang dilakuin selama liburan aja deh. Gak penting sih emang, teu dibaca juga biarin, da ini mah yang penting posting mingguan weh =))

So here's the story...

Bagi raport tuh hari jum'at tanggal 22 Juni 2012, pulang bagi raport pulang dulu ke rumah. Pas jam 2, pergi ke jonas buat (katanya) foto kelas. Kenapa katanya? karena yang foto cuman 15 orang. Jadi foto studio -_-
Sabtu-Minggunya deadline ngerjain surat yang ditugasin sepupu, sama jalan keliling bandung, nyari tas buat sekolah sama mamah. Dan akhirnya gak dapet yang diinginin, dapetnya yang ada aja, di terminal tas riau ._.
Seninnya, karena udah janjian sama guru di SMA 14 buat ngeliatin raport, jadi pas hari itu ke SMA 14 ngurusin tahap pertama buat pindahan. Udah diliatin raport, terus rabu disuruh balik lagi buat testing.
Selasa, gak kemana-mana karena disuruh belajar, tapi da sebenernya mah kebanyakannya online daripada belajar =))
Rabu, balik lagi ke 14, terus testing, udah gitu dikasih surat resmi diterima, terus diukur baju seragam. Seharian di 14 pokoknya mah ._. Jum'atnya disuruh balik lagi buat wawancara.
Kamis, ke 16, nyabut sekolah, ngasihin surat diterima di 14
Jum'at, wawancara di 14. Pokoknya... ya gitu deh...
Sabtu-Selasa (30 Juni-3 Juli), semuanya sibuk, ngurusin nikahannya sepupu. *Kan sepupu, kenapa ikut sibuk? ._.* soalnya pake cateringnya mamah, jadi ngikut sibuk juga -__- pas 3 Juli, datang ke rumah sore jam 5an, di rumah dibikin bete, jadi pas udah maghrib ngeleyer sendiri -__-
Rabu, diem dirumah, pacaran sama PC :*
Kamis, ke 16 janjian sama si yang lain :D
Jum'at, ke 14 lagi nanyain baju, pas sorenya nonton Glee marathon
Sabtu kemarin, saturday cleaning dirumah. Jadiiii, semua orang pada dirumah, beres-beres gitu lah -_-
Minggu, hari ini, hari terakhir liburan... entah lah ya, gak usah ditanya -___-

Setelah baca ulang post-an diatas.....
HANZIR, LIBURAN MACAM APA INI?!?! (w 'A')w
Nyadar sih, emang jadwal padat. Tapi baru nyadar suram abis......
Yaudah sih.......
Selamat ya, buat yang udah baca.... Selamat buang-buang waktu =)) sampai jumpa minggu depan ;;)

Monday, July 2, 2012

The Story Of 16

Bingung mau mulainya. To the point aja deh ya, hehe...
Masuk 16 itu... Tanpa rencana, diluar dugaan, semacam main tebak-tebakan. Asal jawab. Awalnya ingin ke, sebut aja SMA A, pilihan keduanya SMA B. Udah rencana dari awal. Gak pernah sebelumnya angka '16' itu ngelintas di otak. Sama sekali gak pernah. Akhirnya suatu hari, kenyataannya, aku gak bisa di SMA A. Haha, emang gak jodoh =)) Berarti pilihan 1 nya digeser jadi SMA B. Terus mamah nawarin, "pilihan keduanya SMA C aja ya?" aku, "jangan, PGnya beda tipis sama SMA B" mamah nawarin lagi, "yaudah, mau SMA D atau SMA 16?" aku cuma jawab, "terserah". Karena emang pilihan aku cuman SMA A. SMA B juga, pilihan mamah. Jadi waktu itu emang gak niat banget buat milih. Keburu hopeless. =)) spontan mamah bilang, "Yaudah SMA 16 aja deh" *kemudian hening*
Jengjeng, pilihannya jadi fix, ke SMA B sama 16. Singkat cerita, daftarnya jum'at pagi, pas sorenya di SMA B kegeser, alhasil nama "Dinda Karlia Destiani" terpampang di 16. Sakit hati banget. Udah kalah sebelum tempur di SMA A, kemudian jatoh di SMA B. Dan akhirnya ke 16. Sekolah yang gue sendiri aja gak tau itu ada dimana. Sekolah yang gue tau itu (maaf) cluster bawah. Sekolah yang bukan harapan gue. Sekolah yang gue-milih-aja-enggak. Sekolah yang dipilihnya dengan percakapan kurang dari 5 menit, tanpa pikir panjang. Sekolah yang 'yang-penting-masuk-negeri-dulu'. Sekolah yang.... entah ah, keabisan ide =))
Pertama kali masuk 16... itu hari minggu. Tepat sehari sebelum MPLS. Kesana sama kakak sama papah. Ceritanya survey tempat. Dan selama dijalan mikir, "ini kapan nyampenya? (w 'A')w". Pas nyampe... cuman bisa ngeliat sekeliling, dan kemudian muterin mata, karena jauh banget sama cita-cita di SMA A. Haha. Karena waktu itu emang gak bisa nerima juga. Jadi yang ada dipikiran cuman hal-hal jelek aja =)) Udah keliling kampus 16, kita duduk di post satpam. Terus ada ibu-ibu lagi dipijit. Lupa siapa, tapi kayaknya guru :)) dia bilang, "16 mah kan kelas 10 nya masuk siang". Ngenes abis. Makin gak niat buat sekolah.
Besoknya, MPLS pun tiba. Rasanya beda. Beda sama waktu pas MOS SMP. Gak ada rasa bangga sama sekali. Gak ada rasa semangat sama sekali. Semuanya flat. Bahkan down. Yah, mau gimana lagi. Mau gak mau harus ikutan, kan? :))
Awal-awal masuk, seperti biasanya. Full of awkwardness =)) Di kelas X-4, awalnya duduk sama Imas. Dan Imas ngobrol terus sama yang duduk dibelakang. Kalau gak salah itu Wina sama Nendah. Layaknya mereka udah kenal sebelumnya. Tapi pas aku tanya ke Imas, "mereka se SMP sama kamu? atau se SD?" Imas ngejawab, "enggak kok" gue cuman bisa jawab, "oh". Heran. Gimana bisa ngobrol tanpa canggung sama yang baru kenal? Nggak paham. Yaudah. =))
Udah beberapa hari MPLS, akhirnya suatu hari nama Imas gak ada di absensi. Bingungnya dia mana ada. Ripuh pokona mah. Persingkat weh lah, ceritanya masih panjang =)) Pokoknya mah akhirnya si Imas teh 'Salah Kamar' kalau kata kaskus mah. Dia akhirnya dipindahin ke kelas X-5.
Lirik ke sebelah kanan, ada bangku kosong. Terus ada yang nyaranin, "Din, pindah aja atuh duduknya itu ke Sabrina". Iya, bangku sebelah kanan teh si Sabrina eta, duduk sendiri maksudnya. Terus bilang weh aku teh, "Eh, aku sebangku di situ boleh?" Sabrina, "iya sok aja". Sebangku weh akhirnya mah. Masih inget banget sampai sekarang si Sabrina bilang, "eh, duduknya sama aku terus ya, aku gak biasa kalau pindah-pindah mah" =)) ya akhirnya mah sama si Sabrina weh sampai akhir. Ih meuni gak enakeun da, ngomong Sabrina. Nama lengkapnya mah sih Sabrina Ulfie Lufita Andreani. Dipanggilnya Ulfie. Akhirnya mah temen yang deket dikelas teh cuman si Ulfie aja da pas itu teh.
Pas pulang kerumah, buka ym. Tiba-tiba ada yang add, Aufa. Aufa Zalfarani. Dia juga nge follow twitter. Diliat FBnya, anak SMP 5. Siapa deuih ini teh kata aku teh... Tiba-tiba si Zia, temen semenjak SMP di 14, dan ke SMA 16 juga, nge-chat, bilang kalau Aufa itu temennya, terus sekelas sama aku. Besoknya teh pas di absen, "Aufa Zalfarani", langsung lirik-lirik kelas, nyari tau yang mana orangnya. Da kepo atuh da :( Ketemu weh ya si Aufa teh, keliat. Tapi da besoknya teh udah lupa lagi Aufa teh yang mana =)) Udah weh gitu aja cerita Aufa mah. Da cukup tau aja kayaknya teh. Bangku aku sama Aufa teh jauhan da pokoknya mah, jadi gak deket pas awal-awal mah.
Udah masuk gitu juga tetep weh males. Makin hari makin gak semangat sekolah. Gurunya, lah. Keadaan kelasnya, lah. Sekolahnya, lah. Random abis.
Seiring dengan waktu, dan dengan pergeseran bangku, sebagian orang dikelas ngalamin, "pergantian temen sebangku". Karena udah janji di awal, dan emang males pindah juga, aku mah tetep sama si Ulfie ;;) Terus pokoknya mah gusar-geser gak puguh weh ya bangku kelas teh. Sampai akhirnya, Ulfie teh ikutan DJ. Kabaret 16. Di kelas selain si Ulfie, ternyata si Linda juga ikutan. Dan Linda itu, temen sebangkunya Aufa. Alhasil, bangku aku sama Ulfie, sama bangku Linda Aufa teh deketan. Jadi weh ber-4 kita teh. Ulfie akhirnya mah dipanggil Upil. Lupa gimana cerita nya, tapi da kagok ngetik 'Ulfie' mah, enakan ngetik 'Upil'. =))
Kita sebenernya akhirnya ber-5. Sama Haifa Karimah Mufidah. Biasa dipanggil 'Ipeh' sama kita. Tapi da lupa kronologisnya gimana bisa sama ipeh mah. 5an weh pokoknya. Makin sini makin rame. Kita sering barengan kalau ada tugas kelompok, solat, ataupun mabal. #eh #keceplosan =)) Tapi da mabalnya juga baik kita mah, ke Masjid, udah gitu belok ke kantin, itu juga kalau peajaran PLH sama kalau gak ada guru. Da atuh ya, ngapain gitu PLH teh -___-
Pokoknya barengan gitunya mulai dari semester 1 akhir kalau gak salah. Dan pas sekitar pertengahan mau akhir semester 2, Andini sama Lintang jadi suka barengan sama kita dengan sendirinya =)) Awalnya mungkin karena suka ke masjid ngikut barengan, sholat jamaah di imamin ipeh. Jadi weh bareng. Keketawaan bareng, cerita-cerita bareng, dan lainnya.

*majas hiperbola sedikit* 
Makasih, kalian. Udah bikin ketawa. Udah bikin ngakak. Udah bisa bikin aku gak mikirin dimana aku sekolah. Udah bikin hari-hari disekolah berasa cepet. Udah bikin berasa betah di 16. Udah bikin semangat sekolah lagi. Udah bikin niat buat pergi ke sekolah. Udah bikin berat buat ninggalin 16... Oke, ini lebay. Tapi aslinya deh. Akhir-akhir di X-4 kemarin... asik banget. Kenapa akhir-akhir itu susah buat dilepasin sih, Ya Allah?
Dibilang gak sedih karena pindah? Salah. Walaupun di awal gak niat sama sekali buat sekolah, ilang semangat, dsb. Dan pas nyampe rumah ngeyel gak kuat ada disana dan ingin pindah. Dan mikir gak ada yang menariknya disana. But you guys prove it wrong. Kalian bikin semangat lagi. Berat itu pisah sama kaliannya.

Pindah.
Pindah itu.... gak akan ngedenger lagi bodorannya Upil secara langsung.
Pindah itu.... gak akan ngedenger cerita bodor Ipeh secara langsung.
Pindah itu.... gak akan curhat lagi ke Linda, Aufa sama Andini secara langsung.
Pindah itu.... gak akan ketawa bareng lagi sama Lintang secara langsung.
Pindah itu.... gak akan ada maho-mahoannya Gugum, Gelar, Dimas.
Pindah itu.... gak akan ada mabal bareng sama Upil, Au, Linda, Ipeh, Andini, Lintang.
Pindah itu.... gak akan minta dibikinin surat izin ekskul ke Mamah.
Pindah itu.... berpisah sama segala sesuatu yang ada di 16.

Terima Kasih.
Makasih Upil, Au, Linda, Ipeh, Andini, Lintang buat semuanya selama setahun kemarin
Makasih 16, karena 16 udah bikin aku diizinin bawa motor sendiri ke tengah kota. BTW tentang motor... mau jujur disini. Dear Linda, waktu itu pas ke Monumen aku bonceng kamu, itu baru kedua kalinya aku bawa motor ke jalanan rame. Sekian. :')
Makasih 16, karena 16, aku lebih mandiri O:-)
Makasih Bu'e, baksonya enak.
Makasih kantin ke 4, kentangnya jadi jajanan favorit.
Makasih semuanya.
Maaf kalau aku ada salah sama kalian, salah kata atau apa pun itu. Dan emang kadang suka ngerasa aku ngebetein, apalagi kalau lg autis sama hp. Sering banget si Upil bilang, "jangan autis dulu" =)) Jangan pada sombong ya, guys. Tetep cerita-cerita, keep contact juga. Selamat tinggal, sampai jumpa.....








Sunday, June 24, 2012

Taylor Swift - Tell me why

So, kids. 15 love life is truly suck. So, this song is kinda of my situation right know. So, here's for you that have screw my mind. I'm sick of it, so... goodbye :-j


I took a chance, I took a shot
And you might think I'm bulletproof but I'm not
You took a swing, I took it hard
And down here from the ground, I see who you are

I'm sick and tired of your attitude
I'm feeling like I don't know you
You tell me that you love me then you cut me down

And I need you like a heartbeat
But you know you got a mean streak
Makes me run for cover when you're around

And here's to you and your temper
Yes, I remember what you said last night
And I know that you see what you're doing to me
Tell me, why?

You could write a book on how
To ruin someone's perfect day
Well, I get so confused and frustrated
Forget what I'm trying to say, oh

I'm sick and tired of your reasons
I got no one to believe in
You tell me that you want me, then push me around

And I need you like a heartbeat
But you know you got a mean streak
Makes me run for cover when you're around

Here's to you and your temper
Yes, I remember what you said last night
And I know that you see what you're doing to me
Tell me, why?

Why do you have to make me feel small
So you can feel whole inside?
Why do you have to put down my dreams
So you're the only thing on my mind?

I'm sick and tired of your attitude
I'm feeling like I don't know you
You tell me that you want me then cut me down

I'm sick and tired of your reasons
I've got no one to believe in
You ask me for my love then you push me around

Here's to you and your temper
Yes, I remember what you said last night
And I know that you see what you're doing to me
Tell me, why? Why? Tell me, why?

I take a step back, let you go
I told you I'm not bulletproof
Now you know

Thursday, June 14, 2012

Taylor Swift Quotes

Hey, I was downloaded Taylor Swift's Speak Now booklet, months ago, and the 3rd page is talks about 'Speak Now' here's the sentences. I write it without any change:

'Speak now or forever hold your peace,' the words said by preachers at the end of wedding ceremonies all over the world, right before the vows. It's a last chance for protest, a moment that makes everyone's heart race, and a moment I've always been strangely fascinated by. So many fantasize about bursting into a church, saying what they'd kept inside for years like in the movies. In real life, it rarely happens.
Real life is a funny thing, you know. In real life, saying the right thing at the right moment is beyond crucial. So crucial, in fact, that most of us start hesitate, for fear of saying the wrong thing at the wrong time. But lately what I've begun to fear more than that is letting the moment pass without saying anything.
I think most of us fear reaching the end of our life, and looking back regretting the moments we didn't speak up. When we didn't say 'I love you.' When we should've said ' I'm sorry.' When we didn't stand up for ourselves or someone who needed help.
These songs are made up of words I didn't say when the moment was right in front of me. These songs are open letters. Each is written with a specific person in mind, telling them what I meant to tell them in person. To the beautiful boy whose heart I broke in December. To my first love who I never thought would be my first heartbreak. To my band. To a mean man I used to be afraid of. To a girl who stole something of mine. To someone I forgive for what he said in front of the whole world.
Words can break someone into million pieces, but they can also put them back together. I hope you use yours for good, because the only words you'll regret more than the ones left unsaid are the ones you use intentionally hurt someone.
What you say might be too much for some people. Maybe it will come out all wrong and you'll stutter and you'll walk away embarrased, wincing as you play it all back in your head. But I think words you stop yourself from saying are the ones that will haunt you the longest.
So say it to them. Or say it to yourself in the mirror. Say it in a letter you'll never send or in a book millions might read someday. I think you deserve to look back on your life without a chorus or resounding voices saying 'I could've, but it's too late now'
There is a time for silence. There is a time waiting your turn. But if you know how you feel, and you so clearly know what you need tosay, you'll know it.
I don't think you should wait. I think you should speak now.

love,


Taylor Swift.

And here's about Fearless

“To me, “FEARLESS” is not the absence of fear. It’s not being completely unafraid. To me, FEARLESS is having fears. FEARLESS is having doubts. Lots of them. To me, FEARLESS is living in spite of those things that scare you to death. FEARLESS is falling madly in love again, even though you’ve been hurt before. FEARLESS is walking into your freshmen year of high school at fifteen. FEARLESS is getting back up and fighting for what you want over and over again… even though every time you’ve tried before, you’ve lost. It’s FEARLESS to have faith that someday things will change. FEARLESS is having the courage to say goodbye to someone who only hurts you, even if you can’t breathe without them. I think it’s FEARLESS to fall for your best friend, even though he’s in love with someone else. And when someone apologizes to you enough times for things they’ll never stop doing, I think it’s FEARLESS to stop believing them. It’s FEARLESS to say “you’re NOT sorry”, and walk away. I think loving someone despite what people think is FEARLESS. I think allowing yourself to cry on the bathroom floor is FEARLESS. Letting go is FEARLESS. Then, moving on and being alright… That’sFEARLESS too. But no matter what love throws at you, you have to believe in it. You have to believe in love stories and prince charmings and happily ever after. That’s why I write these songs. Because I think love is FEARLESS.” 


Friday, June 1, 2012

It's finally June!

Halloooooo, maapin nih minggu kemarin gak posting, tugas numpuk nih huhu, pdhl mau UKK -__- postnya mau curhat ah hahaha :p

Talks about June.... First June is... not really that good... but it just fun, because of biology practical.  But it's not really THAT fun, actually. Aaaand, ICS hasn't come yet, and the damn is my package of internet is off on 7 P.M. I asked to my Mom, to renewing the package, but she decline it because of my semester exams. Well, it's not a problem actually, beside I have another connection from my phone... another bad thing about today is... some plan just cancelled because of the traffict. It's stuck. 
BTW about June, I'd talk about my transfer. Have I mention it that I don't like for being anything on my school? Yeah. But, do you know how much my class had something different, lately? And it just... comfort me for being in there. The people is. I mean, my friends is. It's not about the teacher, because the teacher is.... *woops some text missing :p* 
I'm starting to think about, "what if I go? could I still had a communication with them? but, everyone knows, that there's 'end' on 'friEND'. But I don't want it happen. So this is my thanks for you, guys. Thanks for making me forgot about the school. Forgot about what happened to me last year. And forgot about every suck things in there." But then, I think for twice, "even does I stay, will we together again? In a same class? Will we, ROFLing in a same situation? Things will change. I mean, we couldn't be in a same class, right?" *sight*
I've talked about my transfer to my homeroom, yesterday. Like, how's the procedure. And then, she asked me, "why did you want to move?" And I said, "It's about the distance, my home is too far from here" And she get the reason, but then she gave me some advice that touch my heart. Gave me some pray, and it just... I was just, speechlessly smiled.
But you know what, whatever I finally feel for that school. I'll still transfer. It's for my future, and my parents have already prepared all things for it. So, this is the end. I mean, next week is the semester exams, and the next week after the exams done, it's a report of my studies. And after that moment. I'm done on there. I really done. 
That's true for "don't judge book by its cover". That school is... not as bad as I thought. I mean, there's at least something that good on it. That's also true that "you don't know how worth something, until you lose it". 

God, I actually should post about this school on a new post. This thing is already Out Of TITLE!! LOL! But, seriously. I don't care =)) I mean, this is my blog, whatever I want, right? =))

I still can't believe it, it's finally a year. I feel like, it just yesterday, I non-stopped cried for like a week. It just yesterday, I take my first step on that school, and look arround on it, and I was just rolling my eyes all the time. It just yesterday, I'm asking for my senior authograps. It just yesterday, I sat on there, rising my hand, saying 'hi!' to new friends. It just yesterday, I said 'I'm tired of school' everyday to my mom. It just yesterday, I have a bestfriend like them. It just yesterday, I got a tweetwar with my classmates. It just yesterday, I refuse to join english club, and saying some words to my english teacher, and it just suprised all people in class. It just yesterday, I'm not attending national independence ceremony. It just yesterday, I asked my mom to write a letter every Saturday, just because I don't want to join extraculicullar. Dammit, while I wrote this sentence, my winamp, and it's played "Goodbye" by Secondhand Serenade. "It's time to say goodbye, it's time to say goodbye~" Damn, I hold my tears :))
Time passed so fast, didn't it? I know. And everything's done is done. It's a history. Couldn't happen for the second time. Couldn't be changed. It just... a past.

"The begining is always the hardest. But when you done it, you'd gonna be enjoy the middle of the story. But when you finally reach the ending, its gonna be hard for you to letting go, and start the hardest part again. It goes on and on and on.."

P.S: I wasn't checked  this post afrer I write it. So, if there's any typos on there. I'm sorry.. ._.v 
I'm not sure for posting a post next week because of my exam, but when it comes to ICS, I'd post the screenshoot ;;)

Thursday, May 17, 2012

It's All About 14 :')

Kali ini, masih hari kamis nih, update-an special edition karena nganggur dirumah -_- Aku mau nge post tentang SMPku tercinta, SMPN 14 Bandung *blush* dan gak akan semua dibahas, karena kepanjangan, jadiii, bakal yang singkat-singkat aja ;))

SMPN 14, terletak di Jl. Lap. Supratman No. 8 Bandung, mantan sekolah yang gak akan bisa dilupain kenangan-kenangannya. Cara ngajar guru-gurunya, temen-temennya, suasananya, semuanya deh. Gak kerasa sekarang udah SMA, 3 tahun tuh cepet ya ternyata. Perasaan baru aja kemarin upacara penerimaan siswa baru, ngelepas balon, dan balonnya nyangkut di pohon. Udah gitu pas MOS, 7h nyanyiin lagunya Cinta Laura - You Say Aku buat yel-yel *eh bener gak sih nulisnya?*

Ngomong-ngomong tentang 14, gak lupa sama gurunya dong ;;)
Guru yang pertama yang bakal dibahas yaitu..... Bu Dewi, sang wali kelas waktu kelas 9H. Baiknya emang udah paling SUPERB. cara ngajarnya juga enak... dan gak lupa, perhatian bangetbangetbanget sama anak-anaknya :* 

Ada juga Bu Yuhanah, guru agama yang jadi wali kelas pas kelas 8 di 8D, emang baik banget, paling suka ngingetin sholat kalau pas istirahat ke kelas ;))

Terus Bu Rika, dia wali kelas pas kelas 7, di 7H. Gak begitu inget juga sih gimana, tapi yang pasti emang baik *semuanya aja baik, din :))* emang diajar sama bu Rikanya cuman 1 tahun, kok. pas kelas 8-9 udah gak diajar lagi :))

Bu Komara, siapa sangka sih, ternyata guru matematika di kelas 7 ini masih sodara =)) gak ngerti juga, hubungan sodaranya gimana, eh bukan gak ngerti deng, tapi lupa :)) yang jelas, dia itu sodaraan dari kakek aku, kalau gak salah sih kakek sama Bu Komara tuh sepupuan gitu lah. Belajarnya sih... jujur kurang ngerti *uhuk* soalnya suara si ibunya kecil hehehe :p

Bu Harlina, guru 14 yang palingpalingpaling di favorite-in. Cantiiiiik banget, baik jelas, dan cara ngajarnya tuh ya, udah paling T.O.P.B.G.T. Si ibu ini tuh wali kelas kedua di 9H B-) udah paling asik banget ngajarnya tuh ya, bisa buat orang yang gak suka matematika jadi suka :-bd kita jarang, malah mungkin gak pernah nulis materi. Bu Harlina rajin buat nulisin materi-materi matematika di folio, terus di fotocopy dan dibagiin buat kita. Udah gituuu, kita ngerjain latihannya gak seabreg banyak soal kaya di SMA *eh* kita cukup ngerjain misalnya, 3 soal. Asal kita ngerti. Emang guru yang kaya gini nih yang langka banget, dan patut di contoh.. :-bd

Bu Win, sama Bu Win mah ya, belajar Fisika teh rame hayoh, bodor pisan si ibunya haha, suka sambil nge dongeng juga, jadi belajarnya teh asik, santai, tapi ngerti. Edan gak? B-)

Miss Anna, 2 tahun nih di ajar sama Miss Anna. Pas kelas 7 sama kelas 9. Emang paling asik, kadang suka marah, tapi da emang kadang salah kitanya sih si ibu marah juga *pengakuan* :)) Miss Anna tuh ya, ngajarnya bisa langsung kayak, sekilas *zret* langsung nerap ke otak B-) gak ada nih guru yang kayak Miss Anna. I miss you, Miss.. >:D<

Bu Ani, guru IPS yang bisa bikin aku gak berasa belajar IPS. Si ibu tuh ya, dari awal masuk pelajaran sampai akhir pelajaran, 75% diisi sama mendongeng. Kurang asik apa... =)) tapi di dongeng-dongeng nya teh ada pelajarannya, yang mestinya diinget, dan di catat, tapi karena lebih asik ngedengerin si ibu, jadi catetan IPS di kelas 9 tuh cuma dapet sedikit. Aslinya deh =))

Bu Ade, guru kesenian yang cantiiiiik banget, dia juga kesiswaan, si ibu pernah terharu karena kekompakan 9H dooong B-) tapi sayangnya katanya sekarang udah gak di 14 ya? :-(

Bu Yulistina, guru paling sabaaaaaar banget, ngajar pas kelas 7-8, kita sering ribut kalau diajar si ibu, suaranya kecil, jadi bikin ngantuk, maapin bu... ._.v

Pak Cep Sudedi, guru TIK, ngajar 3 tahun doooong, gak ganti-ganti =))

Bu Agnes Barlian, guru B. Indonesia, yang cara ngajar B. Indonesianya tuh gak bikin bosen, asik, bisa bikin ngerti pelajaran B. Indonesianya :->

Bu Ira, *senyum-senyum sendiri nih, haha* guru B. Sunda, yang anak 9H "juluki" =)) bu, maafin ya, buuu :D

Pak Fajar dan Pak Budi, gak diajar sih, cuman mereka tuh kesiswaan yang paling eksis di 14 B-) *ceileh* kata tante aku yang dulunya sekolah di 14 juga sih ya, mereka tuh sahabatan dari semenjak SMA, sampai sekarang kerja juga barengan. So sweet banget emang (?)

Yang terakhir yang special nih, Pak Cucu, guru kesenian yang.... undescribe-able pokok nya mah si bapak mah =))

Oh iya, lupa. Kepala sekolah 14 tuh Bapak Drs. H. Dwi Markoniandi Sutisna, M. Pd. *namanya susah, tadi nyontek booklet dulu =))* kata Bu Yuhanah, waktu itu pernah bilang, "Pak Dwi tuh bijaksana". Emang bener banget. Pak Dwi tuh yang aku tau sih jujur. Pas UN aja, kita gak boleh bawa apa-apa selain tubuh, sama kartu ujian. Semua alat tulis udah di sediain sekolah. Kalau pun ada yang bawa tas/ hp/ dan semacamnya, semuanya harus ditaro di luar kelas, atau dititipin ke pak satpam atau engga di piket. :-bd

Apalagi yah, hmm... *mikir* 

Di 14 juga ada kantin jujur, sistemnya kita ngelayanin jajajanan kita sendiri, ngambil kembalian sendiri. Si ibu yang jaga kantin cuman ngawasin doang :D

14 punya 3 lapangan, yang pertama lapangan bulu tangkis yang didepan perpus, yang kedua lapangan basket yang sekaligus jadi lapangan bola, yang ke 3, lapangan yang lebih gede dari 14 nya sendiri, yaitu... lapangan supratman B-) =))

Jadwal sekolahnya sih, masuk jam 06.45, pulang jam 14.00 kalau gak salah, aku sih hobbynya, dari rumah jam 06.15, padahal rumah-sekolah teh cuman 5 menit, pas nyampe disekolah teh masih krik krik sepi, ai sekarang mah ya, di SMA, masuk kan jam 12.30, dari rumah teh sering nya mah jam 12.10. Padahal, rumah-SMA teh kurang lebih 20-30 menitan, jadi pas datang pas bel, atau enggak, pas datang pas telat #eh =)) *eh kenapa jadi curhat* 

The reason I write this post is... I miss 14 so much. I miss all things about 14. Friends, the teachers, the way we studied, all of it... :'|

Sunday, May 6, 2012

beLIEve

"There's a LIE on beLIEve"
Pernah denger kalimat itu? Gue simpulin itu artinya 'People lie, and we believe it'. Gak adil rasanya ketika orang yang deket banget sama kita terus ngebohongin kita, dan kita pasti percaya. Hukum alam emang gak pernah adil.

Jujur gue muak sama yang namanya bohong. Muak dibohongin. Terlebih kejadian tahun lalu dimana semua orang berbohong terhadap diri mereka sendiri, dan kami bagian orang yang dirugikan. Mereka berhasil atas kebohongan mereka. Sedangkan kami, korban, hanya bisa menerima nasib.

Bohong. Mungkin ini rethorical question atau pertanyaan yang gak perlu dijawab. Atau mungkin pertanyaan yang emang gak ada jawabannya. Gue masih gak ngerti kenapa bohong diciptain. Bohong itu perusak. Sekali bohong bisa ngancurin semuanya. Bohong bisa bikin perpecahan. Iya gak?  Terus kenapa sih bohong itu diciptain? Kenapa kita gak hidup dalam kejujuran, dan damai tanpa keributan yang disebabin bohong? Kenapa? Kenapa orang perlu bohong? Gak ngerti.

Ya, saya cukup ngerti kenapa orang bohong. Mereka takut untuk jujur. Berarti pengecut, dong? Orang takut untuk jujur. Orang takut kalau bilang yang jujur, malah bikin orang lain yang dibohonginnya pergi. Bego. Berkali-kali gue bilang, 'Jujur yang nyakitin itu lebih baik daripada bohong yang manis'. Kenapa? Kamu berbohong dengan manis, kemudian kebohongan kamu kebongkar, dan tadaaa, orang yang dibohonginnya mungkin malah pergi. Coba kalau jujur, mungkin masih bisa dimaafin sama keberanian kamu buat jujur. Sekalinya kamu bohong, kamu bakalan bohong terus. Bohong yang pertama merupakan awalan bohong. Bohong yang kedua, itu buat nutupin bohong yang pertama. Bohong yang ketiga, itu buat nutupin bohong yang kedua yang udah nutupin bohong yang pertama. Siklus kayak gitu tuh berlangsung terus, terus, dan terus, sampai orang yang dibohonginnya sadar kalau dia dibohongin. Kenapa orang-orang gak sadar sih, kalau bohong itu kayak rokok yang cuman bisa ngerugiin diri sendiri DAN orang lain?

Gue gak munafik, gue juga pernah bohong. Gue nyontek PR, itu bohongin guru kan? Tapi kan itu bohong kecil *SAMA AJA KALI DIN, BOHONG TETEP AJA BOHONG!*. Nah loh, sekarang gue sendiri yang bingung kenapa gue bohong. Gue..... gue kepepet booo, bayangin aja, gue gak ngerjain PR sama sekali, dan pelajarannya ada di hari itu. Gue anggap itu bukan bohong deh. Gue anggap itu kebaikan temen-temen gue yang minjemin bukunya buat disalin ke buku gue :') *ALIBI LO, DIN!*.

See? Bahkan gue sendiri aja gak bisa jawab kenapa gue bohong. Emang udah takdir alam kali yah bohong itu ada. Ya udah sih...

"Kita gak boleh bohong, bohong itu dosa, dosa itu, masuk keee neraka." - Iklan Radio